Padasuatu hari ada seseorang lelaki badui (gurun) datang menghadiri majlis Nabi Shallallahu alaihi wasallam di Masjid Nabawi.. Tiba-tiba laki merasa kebelet untuk membuang hajatnya, maka diapun segera bangun dan kencing di pojok masjid.
SYAHIDSELEPAS MENGUCAPKAN SYAHADAH. Suatu ketika tatkala Rasulullah s.a.w. sedang bersiap di medan perang Uhud, tiba-tiba terjadi hal yang tidak terduga. Seorang lelaki yang bernama Amar bin Thabit telah datang menemui Baginda s.a.w.. Dia rupanya ingin masuk Islam dan akan ikut perang bersama Rasulullah s.a.w. Amar ini berasal dari Bani Asyahali.
Ayahnyabernama Walid bin al-Mughirah yang memiliki jabatan sebagai kepala suku Bani Makhzum. Sedangkan ibunya bernama Lubabah binti al-Harith. Setelah kelahirannya, sesuai tradisi dan budaya kaum Quraisy pada saat itu, Khalid muda dikirim ke sebuah suku Badui di gurun, di mana ia akan dirawat oleh seorang ibu angkat.
Ulangilahmembaca kisah ini dengan perlahan dan tenang! Dari fawaid asy-Syaikh Fawwas al-Madkhali hafizhahullah. Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah juga pergi ke perkampungan arab badui dari Bani Hudzail untuk mempelajari bahasa arab yang masih asli, dan juga belajar balaghah (ilmu sastra dalam Bahasa Arab), kemudian menjadi orang yang
SYADADibn Had berkata: Seorang Arab badui datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Lalu ia beriman dan ikut bersama beliau. Ia berkata, "Aku akan ikut berhijrah bersamamu." Maka Rasulullah mewasiatkannya pada para sahabat. BACA JUGA: Orang Badui Menarik Jubah Rasulullah dengan Keras dan Kasar
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Sudah 15 abad Rasulullah Al Musthafa Muhammad shallallahu alaihi wa sallam SAW berpulang ke rahmat Allah, namun ajaran dan kemuliaan akhlaknya terus bersinar dan dikenang. Ketika wafat pada tahun 11 Hijriah atau 633 Masehi itu usia 63 tahun, umat Islam sangat terpukul seakan-akan dunia kehilangan pemimpinnya. Namun, Allah berkehendak, agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW justru semakin berkembang hingga ke penjuru Beliau, Allah menjadikan Alquran dan Alhadits sunnah Nabi sebagai pedoman dan pegangan bagi umat Nabi Muhammad SAW . Betapa beruntungnya mereka yang hidup berdampingan dan ikut berjuang membantu Rasulullah SAW. Para ahlul bait dan sahabat adalah orang-orang pilihan yang membantu dan menyebarluaskan risalah Nabi tersebut. Baca Juga Biografi Nabi Muhammad, Manusia Teragung Sepanjang MasaBagi kita yang belum pernah bertemu sosok mulia Rasulullah SAW, tentu menyimpan kecintaan dan kerinduan yang mendalam. Sosok Beliau yang agung dan berakhlak mulia benar-benar tak pernah habis untuk diperbincangkan. Kecintaan umat kepada Rasulullah sering ditunjukkan sejak masa sahabat dahulu hingga para ulama masa kini. Mereka tak sanggup menceritakan kemuliaan Nabi Muhammad SAW atau melukiskannya dengan kata-kata. Hanya air matalah yang mampu menjawab pertanyaan tentang kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Ada satu kisah seorang Arab Badui yang ingin mengetahui seperti apa akhlak Rasulullah SAW. Seperti dikutip dari akun PenaTarimStore yang bersumber dari 'Buku-Buku Islam' menceritakan, beberapa waktu setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, para sahabat masih dalam keadaan sangat berduka. Baca Juga Khutbah Terakhir Rasulullah Sebelum WafatSeorang Arab badui menemui Sayyidina Umar bin Khattab RA dan berkata, “Ceritakan padaku tentang akhlak Muhammad!” Sayyidina Umar menangis mendengar permintaan itu. Ia tak sanggup berkata apa-apa. Ia menyuruh Arab badui ini menemui Bilal RA. Setelah ditemui dan diajukan permintaan yang sama, Bilal pun menangis dan tak sanggup menceritakan apa pun. Bilal hanya dapat menyuruh orang tadi menjumpai Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA. Si Badui ini merasa Sayyidina Umar dan Bilal sahabat-sahabat senior dan setia Nabi? Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad? Dengan berharap-harap cemas, Badui ini kemudian menemui Sayyidina linangan air mata Sayyidina Ali berkata, “Ceritakan padaku keindahan dunia ini! Badui ini menjawab, “Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia ini….” Baca Juga Kisah Mengharukan, Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAWAli kemudian berkata, “Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad SAW, sedangkan Allah telah berfirman bahwa sungguh 'Muhammad Memiliki Budi Pekerti Yang Agung.”.Demikian kisah Badui yang penuh hikmah ini dan kita bisa memetik pelajaran bahwa keindahan akhlak Rasulullah SAW tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan keberkahan kepada Beliau dan keluarga sahabat serta pengikutnya. Aamiin.rhs
loading...Ketika seorang Arab Badui bertanya kepada Rasulullah tentang keberadaan Allah Azza wa Jalla maka Allah menurunkan satu ayat dalam Surah Al-Baqarah. Foto ilustrasi/Ist/ Ada satu kisah seorang laki-laki Arab Badui ingin mengetahui keberadaan Allah 'Azza wa Jalla. Dengan rasa penasaran yang tinggi laki-laki itu mendatangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan mengutarakan pertanyaannya. Seperti diketahui orang-orang Arab Badui ini dikenal sebagai suku pengembara di jazirah Arab. Mereka tinggal di gurun pasir dan suka berpindah dari satu tempat ke tempat lain sembari menggembala kambing. Mereka adalah kaum yang belum mengerti tatakrama adab, namun dikenal sangat berani dan setia. Baca Juga Kisah Seorang Arab Badui Bertanya tentang Akhlak RasulullahKetika laki-laki Arab Badui itu bertemu Nabi صلى الله عليه وسلم, beliau ditanya "Wahai Rasulullah , apakah Rabb kita dekat sehingga kita berbisik kepada-Nya atau Dia jauh sehingga kita menyeru-Nya dengan suara keras." Mendengar pertanyaan ini, Nabi pun diam dan tak menjawabnya. Syeikh Prof Dr Imad Zuhair Hafidz, professor Fakultas Al-Qur'an Universitas Islam Madinah dalam Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah mengatakan, saat Nabi صلى الله عليه وسلم diam dan tak menjawab, maka turunlah ayat ini Surah Al-Baqarah 186. وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." QS Al-Baqarah Ayat 186Dalam satu hadis shahih Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda "Tidak ada seorang muslim pun berdoa dengan doa yang tidak terkandung di dalamnya dosa atau pemutusan silaturrahim kecuali Allah akan mengabulkannya dengan satu di antara tiga pilihan; yaitu memberikan apa yang ia minta, menyimpan doa itu untuk di Akhirat, atau menolak kejelekan yang setara dengan nilai doanya." Baca Juga Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ia berkata bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda "Allah Ta'ala berfirman Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada itu kumpulan Malaikat." HR. Al-Bukhari, dan Muslim Hadis ini mengajarkan kepada kita agar senantiasa bersikap husnuzhan berprasangka baik kepada Allah. Ketika berdoa misalnya tetaplah opitimis bahwa doa kita akan dikabulkan. Sebaliknya jika kita merasa Allah itu jauh, maka yang terjadi pun demikian, Allah akan menjauhi Allah itu Maha Pemurah dan menyayangi hamba-hamba-Nya. Adapun persoalan hidup yang sering dihadapi manusia sejatinya sudah punyasolusi dalam Al-Qur'an . Berikut firman-Nyaوَمَنۡ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجۡعَلْ لَّهٗ مَخۡرَجًا"...Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya." Surah At-Talaq 2وَّيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ ؕ وَمَنۡ يَّتَوَكَّلۡ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسۡبُهٗ ؕ"Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya." Surah At-Talaq 3 وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." QS. At-Talaq 4Inilah rahmat Allah yang begitu luas namun manusia sering melupakannya. Mudah-mudahan kita diberi taufik agar menjadi hamba-hamba yang bertakwa . Baca Juga Wallahu Ta'ala A'lamrhs
Jakarta - Ada seorang laki-laki beruntung yang mati syahid di jalan Allah SWT sekaligus mendapat kafan berupa baju perang Rasulullah SAW. Kematiannya juga disaksikan Rasulullah zaman Rasulullah SAW sering terjadi perang, banyak kisah menarik yang bisa diambil pelajaran di balik aksi membela Islam ini. Setiap yang mati syahid akan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari Allah ditegaskan dalam surat Ali 'Imran Ayat 169-170 Surat Ali Imran ayat 169وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَArab-Latin Wa lā taḥsabannallażīna qutilụ fī sabīlillāhi amwātā, bal aḥyā`un 'inda rabbihim yurzaqụnArtinya Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat Ali 'Imran Ayat 170فَرِحِينَ بِمَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِٱلَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا۟ بِهِم مِّنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَArab-Latin Fariḥīna bimā ātāhumullāhu min faḍlihī wa yastabsyirụna billażīna lam yal-ḥaqụ bihim min khalfihim allā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụnArtinya Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih tentang laki-laki yang mati syahid secara istimewa dibagikan melalui buku Kisah Mengagumkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW oleh Khoirul ada seorang laki-laki Badui pedalaman Arab, yang tinggal nomaden di kemah-kemah datang menemui Rasulullah SAW, lalu menyatakan beriman dan mengikuti beliau. la berkata, "Aku akan berhijrah bersamamu."Sebagai seorang mualaf, Rasulullah SAW dan para sahabat kemudian memberikan nasihat dan pengetahuan agama kepadanya. Laki-laki ini sangat bersemangat membela agama Islam, sampai ia menyatakan diri untuk ikut berperang bersama Rasulullah SAW dalam perang perang ini, kaum muslim yang dipimpin Rasulullah SAW akhirnya menang sehingga berhak mendapatkan ghanimah atau harta rampasan perang. Ghanimah ini kemudian dibagikan kepada pasukan muslim yang ikut berperang, termasuk sang laki-laki Badui pasukan muslim yang mendapatkan hak dari ghanimah tentu saja bergembira, tetapi tidak dengan laki-laki Badui justru bertanya, "Apa ini?"Para sahabat menjawab, "Ini adalah bagian ghanimah untukmu dari Rasulullah SAW."la lantas menerima bagian ghanimahnya, tetapi kemudian menghadap Rasulullah SAW seraya berkata, "Harta apakah ini?"Rasulullah SAW menjawab, "Ini adalah bagian ghanimah yang kuberikan sebagai bagianmu.""Ya Rasulullah, bukan karena alasan ini aku mengikutimu. Tetapi aku ingin agar suatu saat nanti aku terkena tancapan di sini sambil menunjuk ke lehernya sehingga aku terbunuh dan masuk surga." Ternyata ia berharap menjadi salah satu umat yang mati syahid."Jika kau menepati janjimu kepada Allah, Dia juga akan menepati janji-Nya kepadamu," tegas Rasulullah belum berakhir, pasukan umat muslim kembali bangkit dan melakukan penyerbuan perang. Ternyata di tengah peperangan ini, tampak beberapa orang menggotong laki-laki Badui yang berlumuran darah. Ia dibawa ke hadapan Rasulullah mengerikan, ia terkena panah di bagian lehernya. Bagian yang sebelumnya ia tunjukkan kepada Rasulullah keadaan laki-laki itu, Rasulullah SAW bertanya, "Apakah ini orang yang kemarin?""Benar," jawab para SAW kemudian bersabda, "la telah menepati janjinya kepada Allah. Maka, Allah pun menepati janji-Nya kepada laki-laki ini."Kemudian, Rasulullah SAW mengafaninya dengan baju zirah milik beliau. Baju ini dikenakan Rasulullah SAW untuk melindungi tubuh dari hanya itu, Rasulullah SAW juga bersaksi bahwa laki-laki ini mati syahid demi membela Islam."Ya Allah, ini adalah hamba-Mu. la keluar untuk hijrah di jalan-Mu dan terbunuh sebagai syahid. Maka, akulah yang menjadi saksi atasnya," ujar Rasulullah SAW usai menguburkan jasadnya. Simak Video "Sebulan Perang Saudara di Sudan, Sedikitnya 676 Orang Tewas" [GambasVideo 20detik] dvs/lus
Islam adalah rahmat untuk seluruh penghuni alam, siapa pun mereka muslim, kafir, bahkan hewan dan tumbuhan. Hal itu bisa kita simak dari sifat dan keteladanan Nabi saw ketika menghadapi orang bodoh yang mengotori kesucian dan hikmah berikut ini semoga bisa menjadi pelajaran berharga untuk kita Anas bin Malik radhiyallahu anhu, beliau berkata, Seorang Arab Badui pernah memasuki masjid, lantas dia kencing di salah satu sisi masjid. Lalu para sahabat menghardik orang ini. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang tindakan para sahabat Badui adalah pengembara yang ada di Jazirah Arab. Sebagaimana pengembara lainnya, Badui berpindah dari satu tempat ke tempat lain sembari mengggembalakan merupakan salah satu dari asli Arab. Perawakan Badui yang khas menyebabkan dapat langsung dikenali. Perawakannya sebagaimana ditulis dalam buku-buku sejarah Arab berperawakan tinggi, dengan hidung mancung. Lain halnya dengan pendatang yang ada di Arab, Badui tetap mempertahankan budaya dan cara hidup mengembara. Itulah sedikit info mengenai Arab Arab badui memang terkenal sangat jauh dari ilmu agama alias jahil. Mereka sering bertingkah aneh. Namun, karena tingkahnya inilah yang membuat para sahabat sering dapat ilmu baru. Sehingga sebagian mereka berharap-harap agar orang badui ini selalu datang dan membuat ulah sehingga mereka bisa menggali ilmu dari sikap Nabi shallallahu alaihi wa sallam terhadap orang Badui tersebut. Berikut kami sajikan kisah mengenai seorang badui yang kencing di masjid Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Semoga dari kisah ini kita bisa mendapatkan faedah ilmu syari yang Anas bin Malik radhiyallahu anhu, beliau berkata, Seorang Arab Badui pernah memasuki masjid, lantas dia kencing di salah satu sisi masjid. Lalu para sahabat menghardik orang ini. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang tindakan para sahabat tersebut. Tatkala orang tadi telah menyelesaikan hajatnya, Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas memerintah para sahabat untuk mengambil air, kemudian bekas kencing itu pun disirami. HR. Bukhari no. 221 dan Muslim no. 284Silakan melihat teks hadits ini di kitab Bulughul Marom karya Ibnu Hajar. Berikut adalah pelajaran berharga yang disarikan dari penjelasan Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin dalam Fathu Dzil Jalali wal Ikrom Syarh Bulughil Marom, 1/ PERTAMAHadits ini menunjukkan bahwa air kencing itu najis karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat untuk membersihkan tanah lantai masjid yang terkena kencing tadi. Oleh karena itu, kencing dan kotoran yang keluar dari dalam tubuh manusia adalah najis. Namun apakah semuanya najis, termasuk juga darah?Adapun darah manusia terdapat perselisihan pendapat di kalangan ulama. Namun, yang lebih tepat darah manusia tidaklah najis. Karena tidak ada dalil Al Quran dan Hadits yang menunjukkan najisnya hal ini. OIeh karena itu, kita kembalikan ke hukum asal bahwa setiap benda adalah suci sampai kita menemukan dalil yang menyatakan bahwa benda tersebut najis. Namun, mayoritas ulama tidak berpendapat demikian. Mereka menilai bahwa darah tetaplah najis, namun jika sedikit dimaafkan. Barangsiapa yang ingin berhati-hati dari perselisihan yang ada ini, maka jika darah tersebut dicuci maka tidaklah KEDUAWajibnya membersihkan lantai masjid dari najis, karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat untuk menyiramkan air pada najis KETIGATerdapat larangan kencing di masjid karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak mengingkari pengingkaran para sahabat terhadap orang badui tadi. Beliau shallallahu alaihi wa sallam cuma melarang untuk tidak menghardiknya. Sehingga ini menunjukkan bahwa kencing di masjid KEEMPATKemungkaran itu wajib diingkari dengan segera sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat tadi. Namun jika mengakhirkan mengingkari kemungkaran ada maslahat, maka itu lebih baik, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Beliau shallallahu alaihi wa sallam membiarkan arab badui tadi kencing di masjid karena memang di situ ada karena itu, jika kita melihat seseorang berada di kubur Nabi shallallahu alaihi wa sallam kemudian dia menujukan doa pada beliau shallallahu alaihi wa sallam semacam dia mengatakan Ya Muhammad, berikanlah aku rizki! Apakah dalam kondisi semacam ini kita boleh langsung mengingkari perbuatan orang ini dengan mengatakan, “Engkau musyrik, engkau telah berbuat syirik, engkau telah berdoa kepada selain Allah?”Jawabannya Jangan lakukan seperti itu. Bahkan kita biarkan hingga dia selesai berdoa lalu kita berdialog dengannya dengan cara yang baik dan penuh hikmah. Mungkin kita bisa katakan padanya, “Akhi, siapakah yang mampu mengabulkan doa, Rasulullah ataukah Allah Taala?” Pasti dia akan mengatakan, “Allah”. Lalu setelah itu kita katakan padanya, “Jika demikian, mintalah doa pada Allah saja, janganlah engkau menujukan satu doa pun pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Tujukanlah doamu pada Allah semata karena itu memang lebih baik padamu daripada engkau berdoa kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Karena seorang Rasul tidaklah bisa mendatangkan manfaat atau bahaya, juga tidak mengetahui perkara ghoib”. Jika orang ini sudah merasa jelas dengan penjelasan ini, barulah kita katakan bahwa yang dia lakukan adalah kesyirikan yang dapat menjadikan seseorang menjadi penghuni Allah … Inilah cara berdakwah yang bijak dan mudah diterima yang dicontohkan oleh Syaikh Ibnu Utsaimin. Semoga Allah senantiasa merahmati beliau dan melapangkan KELIMANabi shallallahu alaihi wa sallam memiliki sikap yang sangat bagus dalam menyikapi umatnya. Beliau shallallahu alaihi wa sallam melarang para sahabat untuk menghardik orang ini karena ada bahaya yang ditimbulkan di balik itu. Di antara bahayanya adalah akan memudhorotkan orang ini disebabkan kencing yang diperintahkan dihentikan seketika. Bahaya lainnya adalah aurat orang ini bisa terbuka karena kaget, sehingga berbalik, kemudian para sahabat kemungkinan bisa melihat auratnya. Kalau dia masih tetap kencing lalu dipaksa berhenti, maka celananya kemungkinan bisa terkena najis. Bahkan najisnya akan meluas di tempat dia kencing, namun bisa mengena ke bagian masjid KEENAMMembersihkan najis yang ada di masjid haruslah dilakukan dengan segera. Oleh karena itu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan menggunakan air dalam hal ini. Namun sebenarnya jika kencing tadi dibiarkan begitu saja, maka dia akan hilang dengan sendirinya karena tertiup angin atau terkena terik matahari. Namun, karena tujuannya ingin agar najis hilang dengan segera, maka digunakanlah KETUJUHMembersihkan najis yang ada di masjid, hukumnya adalah fardhu kifayah, yaitu jika sudah mencukupi yang melakukan hal ini, maka orang lain gugur kewajibannya. Kenapa bisa fardhu kifayah? Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk membersihkan kencing tadi, namun beliau tidak bareng dengan mereka membersihkannya. Jika hukum melakukan hal ini adalah fardhu ain wajib bagi setiap orang, maka tentu Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang lebih dahulu membersihkan najis tersebut dari sahabat lainnya. Oleh karena itu, barangsiapa melihat najis di masjid maka dia wajib membersihkannya. Jika tidak mampu, maka dia wajib meminta pada orang lain untuk membersihkan najis yang di masjid KEDELEPANDari hadits ini dapat kita simpulkan sebuah kaedah yang sudah masyhur di tengah-tengah para ulama yaitu jika kemungkaran tidak dapat dihilangkan kecuali dengan kemungkaran lain yang lebih besar, maka kemungkaran ini tidak boleh diingkari. Ini adalah kaedah yang sudah sangat jelas. Jika kita menghilangkan suatu kemungkaran, namun malah mendatangkan kemungkaran yang lebih besar maka ini sama saja kita melakukan kemungkaran yang pertama tadi dan kita menambah kemungkaran yang baru lagi. Dan tambahan ini tidak diragukan lagi adalah KESEMBILANSelayaknya bagi orang yang ingin melarang suatu kemungkaran, dia menjelaskan sebab kenapa dia melarang hal itu. Lihatlah Nabi shallallahu alaihi wa sallam tatkala melarang orang badui ini, beliau shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan bahwa hal ini dilarang karena masjid adalah tempat yang tidak diperbolehkan terdapat kotoran dan najis. Masjid adalah tempat untuk berdzikir kepada Allah dan melaksanakan shalat. Sehingga dengan demikian, orang badui yang sebelumnya belum tahu, akhirnya menjadi KESEPULUHHendaklah setiap orang tatkala berinteraksi dengan lainnya, dia menyikapinya sesuai dengan keadaannya. Orang badui ini bukanlah penduduk Madinah. Jika penduduk Madinah yang melakukan demikian tentu Nabi shallallahu alaihi wa sallam akan menyikapinya berbeda. Akan tetapi Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyikapi orang ini sesuai dengan keadaannya yang jahil dan kurang paham agama. Demikian faedah yang sangat berharga dari orang badui yang bertamu ke masjid Nabi. Semoga faedah ini Allah berikanlah pada kami ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyib dan amalan yang diterima. Mh***Disusun di Gunung Kidul dan dilanjutkan di Pogung Kidul,22 Dzulqodah 1429 di pagi hari yang penuh berkahPenulis Muhammad Abduh TuasikalSumber
Suku Badui Arab mendapat pencerahan-pencerahan nilai Islam. Ilustrasi Padang Pasir JAKARTA— Badui merupakan salah satu suku pengembara di bangsa Arab dengan karakter yang terkenal keras dan suka menyerang. Namun, setelah datangnya agama Islam, mereka berubah menjadi bala tentara yang gagah berani dan jarang ada tandingannya. "Terutama jika di dalam bala tentara itu terdapat orang yang paling pintar ahli seni dan lain-lain," tulis Prof Hamka dalam bukunya "Sejarah Umat Islam Prakenabian Hingga Islam di Nusantara" Setelah Islam datang orang Badui berubah menjadi lebih maju. Orang Badui yang telah masuk menjadi tentara kemah watak beraninya yang semula tidak hilang kemananya berubah bentuk. "Tabiat yang suka menyerang dan merampas berganti menjadi berani menempuh maut untuk mencari mati syahid," katanya. Tabiat mereka yang tadinya sudi menolong orang yang lemah berganti menjadi gagah berani dan tangkas. Ahli riwayat yang menyebutkan bahwa orang Badui sangat menjaga keturunan mereka agar jangan tercampur darah mereka dengan orang lain. Hal ini sudah mereka jaga sejak zaman Nabi Musa meskipun ada juga bangsa lain datang sama seperti bangsa Mesir dan Suriah. Mereka hidup dalam kabilah-kabilah di bawah pimpinan kepala kabilah mereka. Tabiat mereka yang masyhur ialah menyerang sangat menghormati tamu, bebas liar, kejam, sangat menghargai kemuliaan diri dan sabar menanggung siksaan. Karena tabiat mereka yang kejam ke mereka sangat pendendam pada musuh yang berani melawan saat kekayaan mereka hendak dirampas. Tak sedikit sekali dari mereka menaruh hormat pada perempuan. Sebagian dari adat perempuan Badui, adalah berjalan mengiringi kaum laki-laki ke medan perang untuk menumbuhkan keberanian pada hati kaum laki-laki.
kisah arab badui yang syahid