Masa Awal Jemaat di Yerusalem ( Kisah Para Rasul 2:42-8:1a ) Ciri-ciri Gereja Kerasulan Selepas Pencurahan Roh Kudus ( Kisah 2:42-47 ) Mukjizat Menakjubkan dan Kesannya ( Kisah 3:1 -4:31 ) Percubaan Berterusan dalam Perkongsian ( Kisah 4:32 -5:11 ) Penyembuhan dan Penentangan para Pemimpin Agama ( Kisah 5:12-42 ) Pemilihan Tujuh Diakon ( Kisah
Setelah tiba di Yerusalem, Petrus menuturkan kembali penglihatan dan pengalamannya dengan Kornelius (lihat Kisah Para Rasul 11:1ā18). Bacalah Kisah Para Rasul 11:4ā18, mencari bagaimana Anda melihat Allah membimbing Gereja. Apa yang dapat Anda pelajari dari kisah ini mengenai bagaimana Tuhan mengarahkan Gereja-Nya?
Kisah 11:17. Sekarang, dengan gairah dan kuasa yang sama, dia berkata: āDan Allah, yang me-ngenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita, dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan an-tara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati
Kisah Para Rasul 5:1-11. Konteks. Ananias dan Safira. 5:1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. 5:2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu w dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki x rasul-rasul. 5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa
Kisah Para Rasul 20 (2Yoh 1:9-11;Gal 1:9). 5) Gereja yang tidak turut merasakan perhatian yang berkobar-kobar dari Roh Kudus untuk kemurnian gereja (Kis 20:18-35
Dį»ch VỄ Hį» Trợ Vay Tiį»n Nhanh 1s.
MTPJ 25 ā 31 Juli 2021TEMA BULANAN āMenerima dan Memberlakukan Keadilan AllahāTEMA MINGGUAN āKebenaran Versus Dustaā Renungan Harian Kristen Pembalasan Hak Tuhan Istimewa ALASAN PEMILIHAN - Tak dapat kita pungkiri dua terminologi kebenaran dan dusta memiliki keterkaitan, bagaikan dua sisi yang sangat berten-tangan dari satu mata uang, yang tak pernah terpisahkan. Dalam realita masyarakat, ketika ada kebenaran, pasti di sekitarnya ada dusta, demikian juga sebaliknya. Kebenaran dan dusta adalah dua kata yang berbeda dan memiliki arti tersendiri. Kebenaran dari kata dasar ābenarā berarti ā keadaan hal yang sebagainya yang cocok dengan keadaan hal yang sesungguhnya, kelurusan hati, kejujuran. Sedangkan ādustaā berarti tidak benar, bohong KKBI. Kebenaran menjadi dasar dari sebuah kepercayaan, inte-gritas iman, keamanan dan stabilitas. Dan ketika kebenaran di-ganti dengan kebohongan, maka nilai-nilai di atas akan meng-hilang dari kehidupan manusia. Sebab ketidakbenaran atau dusta adalah dosa yang sering dipakai oleh iblis, untuk me-muaskan keinginan pribadi, apakah itu ada hubungannya de-ngan menyetujui kebohongan atau menyatakan suatu kesaksian palsu. Oleh sebab itu, mengapa kebenaran itu penting? Karena kehidupan ini memiliki konsekuensi bagi setiap tengah-tengah fenomena yang terjadi, dimana dusta lebih mendominasi seseorang untuk membenarkan diri. Saat ini jemaat-jemaat sedang melaksanakan pesta iman, pesta peng-ucapan syukur, firman Tuhan ini mau mengajak pribadi, keluarga maupun jemaat untuk selalu melakukan kebenaran, apalagi berhubungan dengan memberi persembahan yang merupakan bagian dari tanda syukur kita kepada Tuhan. Karena itu dengan alasan ini maka tema bulanan āMenerima dan Memberlakukan Keadilan Allahā dan tema mingguan āKebenaran versus Dustaā. Renungan Persembahan yang Berkenan Istimewa PEMBAHASAN TEMATISn Pembahasan Teks Alkitab ExegeseKitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama āTeofilusā 1. Dan penulis kedua kitab ini adalah Lukas āTabibā¦. yang kekasih Kol. 414. Ditulis sekitar tahun 60-an M. Adapun tujuannya mengisahkan permulaan berdirinya gereja dan perkembangannya serta peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus. Oleh karena itu tema kitab Kisah Para Rasul Penyebaran Injil yang penuh keberhasilan melalui kuasa Roh Kudus. Khusus Kisah Para Rasul 51-11, tidak terlepas dari pasal sebelumnya Kisah 432-37. Penulis Kisah Para Rasul men-ceritakan bagaimana cara hidup jemaat mula-mula yang terinspirasi dengan motivasi pelayanan yang dilakukan Para Rasul melalui kesaksian mereka tentang kebangkitan Kristus. Jemaat yang dikuasai kuasa Roh Kudus, menunjukkan kesaksian iman yang luar biasa, bertekad untuk hidup sehati dan sejiwa, dan ini bukan hanya kata-kata, sampai-sampai mereka menganggap segala sesuatu yang mereka punyai sebagai milik bersama, sehingga bersepakat untuk menjual kepunyaan mereka, tanah atau rumah dan membawa hasil penjualannya kepada rasul-rasul untuk dibagikan, sehingga ada keseimbangan antara yang kuat dan lemah supaya tidak seorangpun yang berkekurangan di antara jemaat. Ayat 1-2. Adapun Ananias dan Safira, sepasang suami isteri yang memiliki nama yang indah, Ananias berarti Allah yang memberikan dan Safira berarti yang cantik. Ternyata nama yang indah, belum menjamin kelakuan mereka. Kedua suami istri ini, supaya mereka tidak kelihatan ketinggalan, melakukan hal yang sama seperti Barnabas dan orang-orang lain 37 menjual sebidang tanah untuk diletakkan di depan kaki rasul-rasul. Sepengetahuan istrinya, Ananias menahan sebagian hasil penjualan untuk dirinya sendiri. āMenahanā kata kerja Yunani, Nosphizomai, yang berarti menahan bagi dirinya sendiri, menyelewengkan. Untuk tindakan ini Ananias dan Safira tidak komitmen pada hasil penjualannya, terbukti ketika mereka tidak jujur dan berdusta dengan motivasi ingin dihargai. Ananias dan Safira ingin mendapat pengakuan dan mau menonjolkan diri, padahal mereka tidak dapat melaksanakan sepenuhnya. Dengan demikian, mereka menghina Allah dan menipu orang lain, saat berpura-pura menyerahkan hasil penjualan itu kepada rasul-rasul. Mereka tamak terhadap kekayaan dunia, dan tidak percaya pada Allah dan pemeliharaan-Nya. Ayat 3-10, Ananias berharap mendapat nama dan pujian, justru Petrus menegur dia, Petrus memberikan tuduhan yang tak terbantahkan akan kejahatan itu. Petrus tidak menuduh bahwa Ananias menipu dia, tetapi menipu Roh Kudus. Adalah sebuah kesalahan besar jikalau kita melakukan sesuatu berdasarkan kehendak sendiri dan bukan pada kehendak Roh Kudus. Dalam hal ini Petrus mengetahui bahwa hati Ananias penuh niat untuk berbuat jahat dan karena itu tidak memberi dia waktu untuk bertobat. Petrus menunjukkan sumber dosanya Pertama, hatinya dikuasai Iblis menjelaskan bahwa apa pun yang bertentangan dengan Roh, berasal dari roh yang jahat yang dikuasai oleh iblis dan dikuasai keduniawian. Melalui perbuatan ini tampaklah bahwa Ananias membiarkan Iblis memenuhi hatinya. Sebab ia tidak āsehatiā dengan orang-orang percaya. Kedua, Ananias mendustai Roh Kudus. Kata mendustai Yunani pseudomai berarti mengingkari, berbohong, sikap palsu atau menfitnah. Tindakan ini sebagai mengingkari Roh Kudus yang ada pada dirinya tetapi juga Roh Kudus yang ada pada para rasul. Dari perkataan Petrus jelas terindikasi Ananias tidak wajib menjual hartanya dan menyerahkan hasil penjualannya. Kalau pun dilakukan itu merupakan suatu tindakan murni dan bukan kewajiban yang dipaksakan, baik sebelum maupun sesudah tanah dijual, mereka boleh memakainya sesuai keinginan mereka. Tetapi yang terjadi adalah tindakan ini merusak persekutuan jemaat dengan berdusta dan menipu Allah.
Ada seorang laki-laki bernama Ananias. Ia bersama istrinya Safira menjual sebidang tanah miliknya. Dengan setahu istrinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lagi dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Tetapi Petrus berkata, "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan meninggal dunia. Semua orang yang mendengar hal itu sangatlah ketakutan. Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengafani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. Kira-kira tiga jam kemudian masuklah istri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Kata Petrus kepadanya, "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu, "Betul sekian." Kata Petrus, "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar." Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah meninggal, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. Seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu menjadi sangat ketakutan.
Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Tetapi Petrus berkata āAnanias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.ā Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Kata Petrus kepadanya āKatakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?ā Jawab perempuan itu āBetul sekian.ā Kata Petrus āMengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.ā Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.
Klik Ayat Alkitab Tafsiran Act / Kisah Para Rasul 51-11 Act 51 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. Act 52 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Act 53 Tetapi Petrus berkata "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Act 54 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah." Act 55 Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. Act 56 Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. Act 57 Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Act 58 Kata Petrus kepadanya "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu "Betul sekian." Act 59 Kata Petrus "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar." Act 510 Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. Act 511 Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu. Tafsiran Wycliffe Kematian Ananias dan Safira 51-16. Kejadian ini menunjukkan, bahwa Gereja mula-mula, tidak bebas dari masalah-masalah internal. Lukas tidak berusaha untuk menutupi situasi itu, tetapi mengisahkan peristiwa tersebut dengan suasana menyedihkan. 1-2. Safira dalam bahasa Aram artinya cantik. Seperti Barnabas, Safira dan suaminya menjual sebidang tanah. Ananias, dengan setahu istrinya, menetapkan rencana untuk hanya menyerahkan sebagian uang yang diperoleh dari penjualan itu kepada para rasul, tetapi dengan berpura-pura, bahwa mereka menyerahkan seluruh hasil penjualan tersebut. 3. Tidak diceritakan bagaimana Petrus mengetahui penipuan ini; mungkin melalui pencerahan ilahi. Petrus tidak menuduh, bahwa Ananias menipu dia, tetapi bahwa Ananias berusaha menipu Roh Kudus. Roh Kudus jelas merupakan satu Pribadi, dan ayat 4 menunjukkan, bahwa Roh Kudus adalah juga Allah. 4. Program membagi kekayaan di Gereja mula-mula, merupakan suatu tindakan sukarela murni dan bukan kewajiban yang dipaksakan. Selama sebidang tanah itu menjadi miliknya, adalah hak Ananias sepenuhnya untuk mempersembahkan sesuai dengan kerelaannya; dan bahkan sesudah ia menjual sebidang tanah itu, uang hasil penjualannya dapat dibagikan sesuai dengan keinginannya. Dosa Ananias tidak terletak pada menahan sebagian dari uang itu, tetapi pada kelakuannya seakan-akan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, padahal dengan sengaja tetap menyimpan sebagian uang tersebut. Ini merupakan dosa penyerahan yang tidak sungguh-sungguh, sebab berarti menipu Allah. 5. Ketika diperhadapkan dengan kehebatan dosanya, Ananias menjadi tidak berdaya sama sekali, dan segera rebah serta putuslah nyawanya. Kita tidak diberitahu apa yang menyebabkan serangan jantung tersebut. Jelas bukan Petrus yang menyebabkan kematian itu. Entah Ananias meninggal akibat kejutan emosional atau bukan, yang jelas, kematiannya merupakan hukuman Allah terhadap pengabdian diri yang munafik. 6. Pada zaman dulu di Timur Tengah, karena kebusukan mayat nyaris langsung terjadi sesudah kematian, maka penguburan langsung dilaksanakan tanpa penundaan. 7. Safira pasti berada agak jauh dari tempat itu, sebab berita tentang kematian suaminya tidak begitu cepat sampai kepadanya. 9. Petrus menuduh Safira berkomplot dalam meremehkan Allah. Mencobai Tuhan Kel. 172, yaitu menguji sampai sejauh mana seseorang dapat memanfaatkan kebaikan Allah, merupakan dosa yang menakutkan. Ini merupakan salah satu dari pencobaan yang dihadapi Tuhan kita Mat. 47. 10. Nasib yang menimpa Ananias juga menimpa Safira, dia terjatuh dan meninggal dunia. Tidak ada alasan untuk beranggapan, bahwa Ananias dan Safira bukan orang-orang yang sudah diselamatkan. Kematian jasmaniah mereka, merupakan hukuman ilahi atas mereka, yang tidak melibatkan masalah keselamatan mereka. Kenyataan bahwa mereka adalah orang percaya, justru menentukan kehebatan dari dosa mereka. Mereka berpura-pura "menyerahkan semua" padahal dengan sengaja menahan sebagian dari Allah. Dosa semacam ini hanya dapat dilakukan oleh seorang Kristen. 11. Peristiwa ini mendatangkan rasa hormat dan takut luar biasa terhadap Allah ke dalam jemaat, dan juga peristiwa ini memiliki pengaruh memurnikan. Di sini, untuk pertama kali di dalam Kitab Kisah Para Rasul ini, kata untuk Gereja, ekklesia, muncul, yang artinya dipanggil, dan menunjuk pada pemanggilan para warga Yunani dari rumah mereka untuk berkumpul di tempat umum bagi maksud-maksud kesejahteraan bersama. Kata ini diambil alih oleh Perjanjian Lama berbahasa Yunani, dan dipakai untuk Israel selaku umat Allah. Penggunaannya di dalam Perjanjian Baru dengan demikian menunjukkan, bahwa Gereja adalah umat baru milik Allah. Kata ini tidak pernah dipakai untuk pengertian bangunan. Yang dimaksudkan adalah Gereja secara keseluruhan 511; 931; 2028 dan juga kumpulan-kumpulan orang percaya setempat 1126; 131.Sumber ayat Alkitab / tafsiran Software e-sword dan
kisah para rasul 5 1 11