KISAHUNTUK PENCARI ILMU. Ada seorang santri dari Indonesia menuntut ilmu di Rubath Tarim pada zaman Habib Abdullah bin Umar Asy-Syathiri. Setelah di sana 4 tah un, santri itu minta pulang. Dia pamit minta izin pulang kepada Habib Abdullah. “Habib, saya mau pulang saja.” “Lho, kenapa?” tanya beliau. “Bebal otak saya ini. Https/www.yayasanmarkiz.comTweetJangan Tergesa Gesa, Apa Yang Datang Dengan Cepat Akan Pergi Dengan Cepat Pula Sedikit demi sedikit, fase demi fase dalam menuntut ilmu dan menghafal adalah perkara yang penting, maka janganlah seorang penuntut ilmu merasa lambat tentang buah yang akan dipetiknya sehingga tergesa-gesa yang akhirnya justru akan SemogabermanfaatAyo bantu dakwah channel ini dengan cara like,komen,Subscribe and share Channel ini Berisi ceramah habib muhammada munzir, habib bagir, habi Adasepuluh hal mengenai adab penuntut ilmu terhadap dirinya sendiri yang harus ia perhatikan, diantaranya sebagai berikut : 1. Membersihkan Hati dari Sifat-sifat yang Buruk. Seorang penuntut ilmu sepantasnya membersihkan hati dari semua sifat-sifat yang buruk seperti dengki atau iri, dendam, keyakinan yang buruk dan akhlak yang tercela. Andaada di : Beranda - Artikel - Adab Seorang Penuntut Ilmu. Adab Seorang Penuntut Ilmu. Diterbitkan : Saturday, 9 April 2022 - Kategori : Artikel. Membaca kisah para ulama dalam Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Kisah Baqi' bin Makhlad, Sang Penuntut Ilmu Sejati Kisah Pencari Ilmu Yang Sejati Source Pada suatu hari Baqi’ bin Makhlad melakukan perjalanan dari Andalus menuju Baghdad dengan berjalan kaki, melewati daratan, lautan, serta gunung–gunung. Ketika itu umur beliau baru 20 tahun. Tujuan beliau melakukan perjalanan tersebut adalah untuk bertemu dengan Al-Imam Ahmad bin Hambal dan menuntut ilmu darinya. Tatkala beliau mendekati Kota Baghdad ternyata sampai kepadanya kabar tentang ujian yang menimpa Al-Imam Ahmad bin Hambal. Dikarenakan beliau rahimahulloh tidak mau berpendapat bahwa Al Qur’an adalah makhluq. Sampai pula kabar bahwa Al-Imam Ahmad dilarang untuk mengajar dan mengadakan majelis pengajian, beliau dipaksa untuk tinggal di rumahnya. Kemudian Baqi’ berkata “Akupun bersedih dengan kesedihan yang sangat karena hal itu. “ Akan tetapi Baqi’ tetap meneruskan perjalanannya. Setibanya beliau di Baghdad, beliau meletakkan perbekalannya dan pergi menuju masjid Al Kabir🕌 Masjid Agung yang ada di Baghdad. Kemudian beliau pergi mencari rumah Imam Ahmad, maka ditunjukkanlah kepada beliau rumah Imam Ahmad. Kemudian beliau mengetuk pintu rumah dan Imam Ahmad pun membukanya. Baqi’ berkata kepada Imam Ahmad “Aku adalah orang yang asing di negeri ini dan ingin mencari ilmu, tidaklah aku melakukan perjalanan ini kecuali kepadamu.” Kemudian Imam Ahmad bertanya “Di manakah tempat tinggalmu❓" Baqi’ menjawab “Di Barat jauh, aku mengarungi lautan dari negriku menuju ke Afrika.” Imam Ahmad berkata, “Sesungguhnya tempat tinggalmu jauh sekali, dan aku ingin membantumu akan tetapi keadaanku seperti ini, sedang diuji dan ditahan dirumahku.” Maka Baqi’ berkata, “Wahai Abu Abdillah kunyah Imam Ahmad … aku adalah orang yang asing, tidak ada satupun dari orang Baghdad yang mengenaliku, jika engkau mau aku akan datang kepadamu setiap hari akan tetapi dalam bentuk seorang pengemis. Kemudian aku ketuk pintu rumahmu aku meminta shadaqah. Kemudian engkau membacakan kepadaku walaupun satu hadits dalam sehari.” Maka Imam Ahmad berkata “Baiklah … Engkau boleh seperti itu tetapi dengan syarat engkau tidak menceritakan keadaanmu itu kepada Ashhabul Hadits para pencari hadits yang lain, karena nanti mereka akan iri kepadamu” Maka Baqi’ berkata “Aku bawa sebatang kayu di tanganku dan aku balut kepalaku dengan kain kemudian aku masukkan kertas dan penaku di kantong bajuku. Kemudian aku pergi menuju rumah Imam Ahmad dan mengetuk pintu rumahnya dan berteriak meminta shadaqoh “Shadaqah rahimakumullah‼️" Maka kemudian Imam Ahmad keluar menemuiku dan memasukkanku ke rumahnya dan mengunci pintu rumah, kemudian membacakan kepadaku dua atau tiga hadits sehingga terkumpul padaku 300 hadits.” Kemudian suatu hari Allah menghilangkan ujian yang menimpa Imam Ahmad dan diizinkannya beliau untuk mengajar dan mengadakan majelis-majelis taklim. Maka, apabila aku datang di majelis beliau, maka beliau memerintahkan untuk meluaskan tempat duduk untukku dan mendudukkanku di sampingnya. Beliau berkata kepada muridnya, “Ini adalah seorang yang pantas dikatakan “Tholibul Ilmu” penuntut ilmu agama yang sebenarnya.” Kemudian beliau menceritakan kisahku kepada mereka.. -selesai- Referensi Kitab Waratsatul Anbiya’, Asy Syaikh Abdul Malik bin Muhammad Qasim, Hal. 63 – 64. Demikianlah, dengan kepayahan dan rintangan serta semangat yang besar barulah seseorang dikatakan sebagai THALIBUL IMLI Penuntut Ilmu yang sebenarnya. Lantas bagaimana dengan kita⁉️ Admin Almanshuroh Mujur Diposting ulang oleh Sumber Dipublikasikan di situs 19 Jumadil Akhir 1437/26 Maret 2016 Menuntut ilmu sangat penting bagi kita, itu salah satu cara untuk mengtahui segala sesuatu. Kita sudah menuntut ilmu semenjak waktu kecil yaitu waktu pertama adalah pada orng tua kita dari sememjak ayunan. Pertama ibu mengajari adalah kasih sayang yaitu hubungan keakraban anatara anak dan ibu. Seterus nya mengajari kita cara berjalan dan lain sebagai nya. Di saat kita tumbuh besar kita mlai sekolah memepalajari ilmu-ilmu dunia dan agama dan adapun yang pergi pengajian belajar membaca al-quran , membaca serta mahami nya hingga tubuh besar. Di waktu itu kitapun sudah pengalamanhubungan antara kawan bermain, menjaga sikap, belajar lebih baik dari yang sebelum nya dan mulai mengenang kenangan-kenangan yang menyenagkan ataupun buruk. Di waktu menjelang remaja ataupun waktu SMA mereka mulai memikikan masa depan berkeinginan ingin puny amsa depan yang cerah nanti nya. Dia juga memikirkan pengalaman-pengalaman yang buruk maupun yang baik, jikala yang buruk tidak ingin terjadi seperti hal nya tersebut sepeti hal tersebut dan jika yang baik ingin menjadi yang lebih dari itu . orng yang sudah menjadi pengalaman dapat berinterksi contoh nya kita berada di suatu tempat , jika kita sudah menjalani suatu organnisasi. Organisasi harus memerlukan pengalaman dengan adanya pengalaman kita dapat dengan mudah menjalaninya, tetapi harus ada juga ada arahan dari ustad bukan hanya dalam organisasi tapi juga dalam berdagang dan dalam suatu pekerjaan. Pengalaman dan menuntut ilmu sama-sama mengalami suatu proses . di waktu menuntut ilmu juga menjalankan pengalaman. Jadi kita ketahui menuntut ilmu sangat penting agar dapat tau lebih dari yang sebelumnya . seperti kata mutiara tuntutlah dari ayunan sampai keliang lahat dan di waktu itu sambil menjalani sebuah pengalaman, yaitu memproses suatu pengalaman menjadi yang dari itu tuntutlah ilmu dan raihlah prestasi, juga jadikan pengalaman mu untuk meraih suatu kesuksesan . home menuntut ilmu Muslimah Senin, 30 Januari 2023 - 0705 WIB Pendidikan bagi wanita dalam Islam sangat ditekankan. Dalam Al-Quran dan Hadis tidak ada larangan menuntut ilmu bagi kaum wanita. Bahkan Islam mewajibkan wanita menuntut ilmu. Hikmah Minggu, 09 Oktober 2022 - 1450 WIB Kisah Abu Bakr ibnu Dulaf ibnu Jahdar asy-Syibli membeli ilmu dari Abul Qasim al-Junaid diambil dari buku The Revelation of the Veiled. Ini adalah tentang kisah masa belajar asy-Syibli di bawah al-Junaid. Tausyiah Sabtu, 17 September 2022 - 1404 WIB Dalam Islam, kesuksesan mencari ilmu bisa diukur melalui sejauh mana ilmu yang diperolehnya memiliki keberkahan dan manfaat baik bagi diri sendiri atau orang lain. Tausyiah Rabu, 31 Agustus 2022 - 1254 WIB Seorang muslim harus punya target dalam hidupnya. Hindari hidup yang mengalir begitu saja karena sesuatu yang mengalir pasti mengalir dari atas ke bawah. Karena itu harus semangat dan punya target dalam hidup. Tips Selasa, 23 Agustus 2022 - 1648 WIB Keberkahan ilmu yang diperoleh akan diketahui dari peningkatan amal shaleh pada diri seorang muslim. Jika sudah dapat ilmu tapi tidak berbekas pada diri kita, bisa jadi, itu adalah tanda kita tidak mendapat keberkahan ilmu. Tausyiah Minggu, 21 Agustus 2022 - 2318 WIB Bagi santri yang mendalami ilmu syariat Islam, perlu mengetahui hal-hal yang menjadi sebab memperoleh ilmu. Dalam syariat, menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim. Tausyiah Jum'at, 05 Agustus 2022 - 1500 WIB Orang yang berbicara dalam agama ini dengan tanpa ilmu, menjadi penyebab utama munculnya berbagai penyimpangan -penyimpangan dalam agama. Begini penjelasannya. Tausyiah Minggu, 19 Juni 2022 - 1750 WIB Tuntulah ilmu sekalipun di negeri China. Begitu kalimat yang disebut banyak dai sebagai hadis. Para ulama ahli hadis justru menyebut kalimat tersebut bukan hadis. Muslimah Jum'at, 15 April 2022 - 1148 WIB Salah satu amalan yang dapat dilakukan perempuan yang sedang haid saat bulan puasa ini adalah mendengarkan kajian atau majelis taklim sebagai ikhtiar menuntut ilmu Hikmah Jum'at, 18 Februari 2022 - 1730 WIB Dikisahkan, seorang ulama berwudhu 17 kali dalam semalam demi mendapatkan cahaya ilmu. Kisah ini memberi kita pelajaran bahwa pentingnya menjaga wudhu. Tips Kamis, 13 Januari 2022 - 0854 WIB Beragam tipu daya setan untuk menggoda manusia banyak sekali, salah satunya dengan cara talbis dan ghurur. Talbis adalah menampakkan kebatilan dalam bentuk kebenaran,sedangkan ghurur adalah kejahilan. Tausyiah Selasa, 28 Desember 2021 - 2251 WIB ika ingin menjadi orang yang dicintai dan dimuliakan Allah Azza wa Jalla, maka jadilah seorang penuntut ilmu. Berikut alasan mengapa penuntut ilmu dimuliakan Allah. Tausyiah Jum'at, 10 Desember 2021 - 2322 WIB Abah Guru Sekumpul wafat 2005 adalah ulama kharismatik asal Kalimantan Selatan. Berikut kalam beliau tentang ilmu yang patut kita jadikan iktibar. Hikmah Senin, 29 November 2021 - 2152 WIB Semangat Ulama Salaf terdahulu patut diapresiasi karena semangat mereka menimba ilmu. Mereka benar-benar luar biasa karena punya banyak guru yang jumlahnya mencapai ribuan. Tausyiah Kamis, 25 November 2021 - 2248 WIB Semasa masih nyantri dan hendak belajar kepada gurunya, Imam An-Nawawi memiliki akhlak dan kebiasaan mulia yang dapat kita tiru. Berikut akhlaknya. Muslimah Senin, 22 November 2021 - 1352 WIB Menuntut ilmu agama itu wajib bagi setiap kaum muslimin dan muslimat, lelaki maupun wanita, seperti yang disampaikan dalam sabda Nabi shalallahu alaihi wa sallam. Tips Jum'at, 08 Oktober 2021 - 1459 WIB Bacaan doa sebelum belajar dan sesudah belajar, sangat baik kita ajarkan kepada anak-anak. Doa-doa pendek ini, akan memudahkan, anak-anak kita dalam menerima pelajaran atau ilmu. Tausyiah Senin, 04 Oktober 2021 - 1537 WIB Ustaz Hamdan Nasution Attantisy mengatakan, Mencintai guru adalah sesuatu yang wajib. Namun, dicintai guru adalah sesuatu yang istimewa. Tausyiah Kamis, 30 September 2021 - 2242 WIB Bagaimana cara belajar Islam agar tidak salah jalan? Jawabannya sederhana, belajarlah sesuai ahlus sunnah yang benar dan ambillah ilmu dari guru bersanad dan bermazhab. Muslimah Minggu, 26 September 2021 - 0510 WIB Orang yang mengajarkan ilmu, menjadi seorang guru, baik guru dalam ilmu agama maupun ilmu dunia mempunyai keutamaan begitu besar. Sebaliknya orang yang enggan membagikan ilmu yang dimilikinya justru akan merugi. Menuntut ilmu merupakan salah satu bentuk ibadah yang dalam dimensi keislaman menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam. Hal ini dinukil dari hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan mengenai kewajiban menuntut ilmu. Bahwa setiap muslim dan muslimat itu wajib menuntut ilmu. Dalam hadist lain pula. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa kewajiban menuntut ilmu ditanggung oleh semua orang. Yang dimulai sejak dari terbaring di ayunan ibu kita hingga beristirahat di liang lahat. Kedua hadist ini yang menandai urgensi ilmu. Begitu tinggi sekali urgensi ilmu bagi kehidupan sehingga tak jarang banyak sekali orang yang mendedikasikan penuh hidupnya untuk menuntut ilmu. Salah satu kisah seorang penuntut ilmu yang bisa kita teladani adalah kisah Nabi Musa AS. Yang berguru kepada Nabi Khidir AS. Dalam kandungan surat Al – Kahfi ayat 66, Imam Fakhruddin Ar – Razi menafsirkannya dalam kitab Tafsir Al – Fakhru ar – Razi. Dalam kitab ini membahas mengenai hikmah kisah Nabi Musa AS. Tatkala beliau menjadi seorang penuntut ilmu yang berguru kepada beliau Nabi Khidir AS. Dalam kisahnya Nabi Musa sangat mendedikasikan tinggi kehidupannya saat itu untuk menggali keilmuan yang sedalam –dalamnya dari Nabi Khidir AS. Sehingga dari dedikasi tinggi tersebut memunculkan hikmah yang sangat besar yang bisa kita teladani juga sebagai seorang penuntut ilmu. Hikmah yang pertama adalah sikap Nabi Musa AS yang mengabdi dan bersikap tawadhu kepada gurunya yakni Nabi Khidhir. Pengabdian merupakan feedback atau respon terbaik yang diharapkan oleh semua guru terhadap murid yang diajarinya. Dan kita perlu menerapkannya sebagai seorang penuntut ilmu. Tak hanya itu, dalam proses menuntut ilmu, sikap tawadhu terhadap guru juga penting untuk menunjang keberkahan ilmu yang kita peroleh. Yang kedua adalah sikap merasa tidak boleh membantah guru dan apa yang dilakukan guru. Hal ini erat kaitannya dengan bentuk pengabdian. Di mana kita harus taat terhadap apa yang dilakukan dan diucapkan guru. Sebagai murid harus bisa mengambil ilmu juga tak hanya dari apa yang dijelaskan guru, namun juga tindak – tanduknya. Karena guru itu tak hanya digugu namun juga ditiru. Hikmah berikutya adalah ketika seorang murid belajar maka niat harus ditanamkan betul dalam diri hanya untuk ilmu. Bukan yang lain. Tak jarang kita temui banyak orang mengabdikan dirinya tidak penuh untuk ilmu. Namun niatnya hanya agar mendapat derajat yang tinggi di masyarakat. Untuk hal inspiratif lainnya, silahkan follow Muslima. TCT Terkini Dari 'Urwah bahwa Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwa dalam shalatnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa ALLAHUMMA INNI 'AUUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MAHYA WAL MAMAATI, ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL MA'TSMI WAL MAGHRAMI Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung dari fitnah Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian, ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan hutang. Maka seseorang bertanya kepada beliau, Alangkah seringnya anda memohon perlindungan diri dari lilitan hutang. Beliau bersabda Sesungguhnya apabila seseorang sudah sering berhutang, maka dia akan berbicara dan berbohong, dan apabila berjanji, maka dia akan mengingkari.HR. Sunan Abu Dawud No. 746

kisah seorang penuntut ilmu